Webinar Final Project “People Development”, Bekali SDM Mumpuni untuk Wujudkan Mimpi Besar

Pengisi Acara Webinar Final Project People Development (sumber: Komunitas Trainer Profesional)

Sabtu, 22 Maret 2025 – Komunitas Trainer Profesional (KTP) kembali menggelar Final Project – Speak Improvement Program (SIP) Batch 4, dengan tema “People Development: Membangun SDM Mumpuni dalam Mewujudkan Visi dan Mimpi.” Acara ini memberikan wawasan tentang tantangan dunia kerja digital, bagaimana membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk menghadapi era GIG Economy serta meraih impian melalui sebuah dreams book.

Tepat pukul 09.30 WIB, peserta dari berbagai daerah, mulai dari Karawang, Garut, hingga Papua memasuki ruang Zoom dengan iringan lagu khas KTP. Kak Baharuddin, sebagai moderator, membuka acara dengan penuh semangat dan pantun yang menghangatkan suasana. Setelah menjelaskan aturan webinar, ia berinteraksi dengan peserta, menciptakan atmosfer yang lebih akrab sebelum sesi materi dimulai.

Memahami GIG Economy dan Menjadi SDM Mumpuni

Webinar ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Kak Wawan Kusdiawan, Inspiring Government Apparatus dari Karawang, dengan materi “Sumber Daya Manusia Mumpuni Menghadapi Era GIG Economy” dan Kak Heni Apria Kartina, Life Visioner Mentor dari Yogyakarta, dengan materi “Meaningful Dreams Book: Dream Big, Act Now”

Dalam pemaparannya, Kak Wawan menjelaskan bahwa 46,6% angkatan kerja global saat ini adalah pekerja lepas (freelancer), di mana 50%-nya berasal dari generasi Z. Transformasi digital telah mengubah dunia kerja, menghilangkan beberapa profesi, dan menciptakan tantangan baru bagi tenaga kerja muda.

Untuk memperjelas dampak perubahan ini, ia menayangkan video tentang pabrik di China yang telah beroperasi tanpa pekerja manusia. Video ini langsung memantik diskusi di antara peserta, yang mulai memahami pentingnya adaptasi dalam dunia kerja digital.

Sebagai solusi, Kak Wawan memperkenalkan konsep MUMPUNI, yaitu:
Mau berkembang,
Mampu beradaptasi,
Profesional dalam bidangnya,
Unggul dalam persaingan,
Nikmati prosesnya, dan
Ikhlas menghadapi perubahan.

Menutup materinya, Kak Wawan mengingatkan peserta dengan kutipan dari Charles Darwin:
“Bukan mereka yang terkuat atau terpintar yang akan bertahan, melainkan mereka yang mampu mengelola perubahan dengan baik.”

Mewujudkan Impian dengan Dreams Book

Sesi berikutnya dibawakan oleh Kak Heni Apria Kartina, yang mengajak peserta untuk berani bermimpi besar dan segera bertindak. Ia membagikan kisah inspiratif seorang gadis desa yang berani meninggalkan kampung halamannya di Sumatera menuju Yogyakarta untuk mengejar impian. Gadis tersebut, yang ternyata adalah dirinya sendiri, menggunakan Dreams Book sebagai alat untuk menuliskan dan memvisualisasikan cita-citanya.

Menurut Kak Heni, menuliskan impian adalah langkah awal mewujudkan mimpi. Ia membagikan langkah-langkah membuat Dreams Book, yaitu:
📌 Tentukan tujuan utama yang ingin dicapai.
📌 Pilih format yang sesuai (digital atau fisik).
📌 Kumpulkan inspirasi serta materi visual pendukung.

Kak Heni kemudian meminta peserta untuk berbagi pengalaman mereka dalam menulis Dreams Book, dan salah satu peserta, Kak Martha dari Papua, dengan antusias membagikan cerita dimana dirinya telah menuliskan beberapa impiannya dalam sebuah buku dan impiannya tersebut bisa terwujud.

Kisah Kak Martha ini menginspirasi banyak peserta lainnya untuk segera menuliskan dan mulai mewujudkan impian mereka.

Sebagai penguatan, Kak Heni mengutip Q.S. Ar-Ra’d ayat 11, yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

Ia pun menegaskan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari dalam diri kita sendiri.

Sebagai penutup, Kak Heni mengutip nasihat dari Tung Desem Waringin:
“Mimpi itu gratis. Alangkah baiknya mimpi setinggi mungkin, tak masalah jika terdengar tak masuk akal, selama kita membuat strategi yang jelas dan mulai bertindak.”

Sesi Diskusi dan Akhir Acara

Foto Bersama Peserta Webinar Final Project People Development (sumber: Komunitas Trainer Profesional)

Sesi diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai pertanyaan dari peserta, termasuk dari Kak Abu Isa dan Kak Uswatun Hasanah, yang dijawab dengan lugas oleh kedua narasumber. Sebagai apresiasi, enam peserta beruntung mendapatkan hadiah dari narasumber. Acara pun diakhiri dengan informasi link kehadiran dan pembagian sertifikat serta sesi foto bersama.

Selepas webinar, tim media KTP mewawancarai Kak Wawan mengenai pengalamannya menjadi pemateri.
“Saya merasa puas bisa menyampaikan materi dengan baik dan mendapat respons positif dari peserta. Tantangannya adalah mengelola waktu secara efektif, tetapi justru ini melatih saya untuk lebih disiplin dalam berbicara di ruang publik,” ungkapnya.

Webinar ini membuktikan bahwa adaptasi dan pengembangan diri adalah kunci sukses menghadapi era digital. Komunitas Trainer Profesional (KTP) terus menghadirkan pelatihan inspiratif yang membantu banyak orang meraih potensi terbaiknya.

Ingin menjadi bagian dari komunitas yang penuh inspirasi ini? Mari bergabung bersama KTP dan jadilah seorang trainer yang profesional.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top